Kamis, 31 Januari 2013

Pentingnya Mendengarkan Bacaan Al Qur’an


Oleh: H. Muzammil Masduqi, S.Ag


         Didalam ajaran Islam, bukan membaca Al Qur’an saja yang menjadi ibadah dan mendapat pahala akan tetapi mendengarkan bacaan Al Qur’an pun juga berpahala dan diberi rahmat oleh Allah Swt. bahkan para ulama mengatakan, bahwa mendengarkan orang yang membaca Al Qur’an pahalanya sama dengan orang yang membacanya.
Allah Swt. berfirman dalam surat: 17 Al A’raf ayat: 204.

واذاقرئ القرأن فاستمعواله وأنصتوالعلكم ترحمون (الأعراف -     )

Artinya;“ Dan apabila dibacakan Al Qur’an, maka dengarkanlah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang, agar kamu mendapat rahmat”.
         Mendengarkan bacaan Al Qur’an dengan baik, dapat menghibur perasaan sedih, menenangkan jiwa yang gelisah dan melunakkan hati yang keras serta mendatangkan petunjuk. Dengan demikian begitu besar mu’jizat Al Qur’an sebagai wahyu ilahi, yang tak bosan-bosan orang membaca dan mendengarkannya. Malahan semakin sering orang membaca dan mendengarkannya, semakin terpikat hatinya kepada Al Qur’an: bila Al Qur’an dibaca dengan lidah  yang fashih, dengan suara yang baik dan merdu akan lebih memberi pengaruh kepada jiwa orang yang mendengarkannya dan bertambah imannya. Hal ini digambarkan dalam firman Allah dalam surat Al Anfal ayat: 2.

اانماالمؤنون الذين اذاذكرالله وجلت قلوبهم واذاتليت عليهم أيته زادتهم ايمانا وعلى ربهم يتوكلون ( الأنفال -   
Artinya:” Sesunguhnya orang-orang yang beriman itu, hanyalah mereka yang apabila disebut (nama) Allah, bergetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayatNya, bertambah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal”.
         Diriwayatkan bahwa pada suatu malam, Nabi Muhammad Saw. mendengar Abu Musa Al Asy’ ari membaca Al Qur’an sampai jauh malam. Sepulang beliau di rumah, beliau ditanya oleh istri beliau Aisyah r.a. apa sebabnya pulang sampai jauh malam. Rasulullah menjawab, bahwa beliau  terpikat  oleh  kemerduan suara Abu Musa Al Asy’ari membaca Al Qur’an, seperti merdunya suara Nabi Daud As.
         Di dalam riwayat, banyak sekali diceritakan, betapa pengaruh bacaan Al Qur’an pada masa Rasulullah terhadap hati orang-orang kafir yang setelah mendengarkan bacaan  Al Qur’an itu, tidak sedikit hati yang pada mulanya keras dan marah kepada Muhammad  Saw. serta pengikut-pengikutnya, berbalik menjadi lunak dan mau mengikuti ajaran Islam.
         Rasulullah sendiri sangat gemar mendengarkan bacaan Al Qur’an dari orang lain. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori, bahwa Abdullah Ibnu Mas’ud menceritakan,  Rasulullah berkata kepadaku. “ Hai Ibnu Mas’ud bacakanlah Al Qur’an untuk ku!”. Lalu aku menjawab: Apakah aku pula yang membacakan Al Qur’an untukmu, ya Rasulullah, padahal Al Qur’an itu diturunkan Tuhan Kepadamu?’. Rasulullah menjawab       “Aku senang mendengarkan bacaan Al Qur’an itu dari orang lain”.   
         Kemudian Ibnu Mas’ud membacakan beberapa ayat dari surat An Nisa. Maka tatkala Ibnu Mas’ud itu sampai pada ayat 41 dari Surat An Nisa’ yang artinya:

فكيف اذاجئنا من كل امة بشهيد وجئنابك على هؤلاء شهيدا (النساء -     )

Artinya:“ Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seorang saksi (Rasul dan Nabi) dari tiap-tiap ummat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai ummatmu)”. 
Sedang ayat itu sangat mengharukan hati Rasulullah, lalu beliau berkata: “Cukuplah sekian saja, ya Ibnu Mas’ud melihat Rasulullah meneteskan air matanya serta menundukkan kepalanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar